Model pengujian yang paling tepat untuk mendapatkan
sifat-sifat mekanik dari material baja adalah dengan melakukan uji tarik
terhadap suatu benda uji baja. Uji tekan tidak dapat memberikan data yang akurat
terhadap sifat-sifat mekanik dari material baja karena beberapa hal, antar lain
adanya potensi tekuk pada benda uji yang mengakibatkan ketidakstabilan dari
benda uji tersebut. Selain itu perhitungan tegangan yang terjadi di dalam benda
uji lebih mudah dilakukan untuk uji tarik daripada uji tekan. Gambar 2.5 dan
2.6 menunjukan suatu hasil uji tarik material baja yang dilakukan pada suhu
kamar serta dengan memberikan laju regangan yang normal.
mengalami keruntuhan, sedangkan Gambar 2.6 menunjukkan gambaranyang lebih detail
dari perilaku benda uji hingga mencapai regangan sebesar + 2%.
Gambar 2.5 Kurva Hubungan Tegangan (f) vs Regangan (e) |
Gambar 2.6 Bagian Kurva Tegangan - Regangan yang Diperbesar |
Titik-titik penting dalam kurva tegangan-regangan antara lain adalah :
f p : batas proporsional
fe : batas elastis
fyu, fy : tegangan lelh atas dan bawah
Sedangkan berdasarkan tegangan leleh dan tegangan putussnya, SNI 03-1729-2002
mengklasifikasikan mutu dari material baja menjadi 5 kelas muru sebagai berikut:
Sumber berdasarkan dari buku "Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD" karya Agus Setiawan.
0 Comments
Silahkan tinggalkan komentar Anda